Destinasi Wisata Dekat Dengan Kota Jakarta Banyak Orang belum Tahu


Capek dengan hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta? Berhasrat menemukan petualangan akhir pekan, di mana Anda bisa benar-benar terlepas dari rutinitas kerja harian dan jebakan hutan-hutan beton?
Yang Anda perlukan hanyalah liburan akhir pekan singkat, di mana Anda bisa memuaskan mata, hati dan jiwa dengan pemandangan wah dan membaurkan diri dengan berbagai kegiatan.
Hal yang tidak bisa di lepas saat liburan adalah penginapan, kalian jangan khawatir soal Hotel Murah dekat dengan tempat wisata ini sudah bertebaran, apalagi dekat dengan tempat wisata. ok kembali ke topik yang kita bahas destinasi wisata yang dekat dengan kota jakarta .

Harta Karun Budaya dan Keajaiban Alam: Banten


1. Menelusuri pantai-pantai tersembunyi: Tanjung Lesung dan Sawarna


Tanjung Lesung terletak di sepanjang Pesisir Barat Pulau Jawa, dan pantai-pantai pasir putihnya terkenal sebagai destinasi selancar yang bagus dan spot berenang yang tenang dengan karang-karang yang terjaga siap dijelajahi. Anda juga bisa melihat Krakatau dari pantai ini, dan bahkan datang langsung ke sana dari Tanjung Lesung!


Meski jumlah akomodasinya lebih sedikit dibandingkan di Anyer (yang semakin menjadikan tempat ini lebih tenang), masih ada sejumlah homestay dan resor setempat yang bisa dipilih.
Tempat lainnya yang sering jadi trending topic belakangan ini adalah Sawarna yang ada di daerah selatan. Seperti Tanjung Lesung, ada banyak pantai yang bisa dikunjungi di sekitar sana. Hanya saja, ada lebih banyak formasi batu-batu karang yang tersebar di pantai Sawarna.


2. Menjelajah Taman Nasional yang Ada di Banten: Taman Nasional Ujung Kulon

Di sinilah tempat di mana Anda bisa menemukan salah satu hewan paling langka di bumi – badak Jawa bercula satu!
Sebagai salah satu dari delapan situs warisan dunia UNESCO di Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah dari sejumlah spesies flora dan fauna yang terancam punah.
Tapi, berhubung hanya ada kurang dari 70 badak langka ini di dalam area seluas 76.000 hektar, Anda tentu saja harus sangat-sangat beruntung untuk bisa bertemu dengannya!
Anda juga bisa menemukan sejumlah jenis burung, banteng liar, berang-berang, rusa, monyet, biawak, dan bahkan hewan predator seperti harimau kumbang, ular sanca, dan buaya di sekitar sungai.


Jika Anda siap berolahraga dan mau menjelajahi kawasan alam sekitarnya, Anda bukan hanya bisa mendaki ke puncak taman nasional ini saja, melainkan juga bisa melakukan perjalanan lintas alam ke dalam hutan dan aktivitas snorkeling di Pulau Peucang atau pulau sekitar lainnya.



3. Berkunjung ke Suku Pedalaman yang Terjebak dalam Waktu: Baduy Luar


Betul sekali, suku yang tidak pernah menggunakan listrik dan berbagai bentuk perangkat modern seperti smartphone atau bahkan kendaraan.
Namanya berasal dari kata ‘bedouin’ yang diberikan oleh peneliti asal Belanda untuk menyamakannya dengan orang-orang Arab yang tinggal secara nomaden atau di luar perkotaan. Secara etnis, mereka merupakan keturunan masyarakat Sunda. Suku Baduy menyebut diri mereka ‘Kanekes’, dan mempercayai animisme sebagai keyakinan mereka

Suku ini melindungi budaya dan tradisi mereka begitu ketatnya, sampai-sampai mereka menolak berbagai bentuk pengaruh modern dari dunia luar. Akibatnya, tidak ada listrik, smartphone atau perangkat listrik lainnya, mereka tidak bersekolah, tidak menggunakan sabun, pasta gigi… Intinya, sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau mereka hidup di abad ke-21.


Meski mereka cenderung menjaga jarak dari dunia luar, Anda bisa mengunjungi suku Baduy Luar, mengamati cara hidup mereka, dan bahkan tinggal di sana. Baduy Luar lebih moderat dan terbuka kepada pendatang ketimbang masyarakat Baduy Dalam.


4. Museum Benteng Heritage


Banten dulunya pelabuhan terkenal bagi banyak pedagang dan imigran internasional. Termasuk bagi etnik Tionghoa yang tiba sejak tahun 1400-an. Setelahnya mereka dikenal sebagai masyarakat ‘Cina Benteng’, merujuk pada benteng  yang dulunya pernah ada di sini.
Sejak saat itu, Cina Benteng telah melewati masa akulturasi dan asimiliasi dengan budaya Sunda-Betawi, meski mereka masih tetap menjaga beberapa akar budaya Tionghoa, seperti merayakan tradisi Tionghoa, salah satunya Tahun Baru Cina.


Mutiara di Selatan Jawa Barat: Sukabumi

Sukabumi, kota yang sejuk di selatan Jawa Barat, telah lama digadang-gadang menjadi ‘the next Puncak’. Sayang sekali, semuanya masih angan-angan, karena banyak faktor seperti kesiapan dari infrastrukturnya.
Untung saja, beberapa tahun lalu, rel kereta Bogor-Sukabumi diaktifkan kembali. Jadi Anda tidak perlu bergulat dalam kemacetan, dan bisa menikmati perjalanan selama dua jam, melintasi pesawahan, gunung, dan desa-desa setempat sepanjang perjalanan!
Sukabumi punya lebih banyak destinasi dari yang bisa Anda bayangkan, contohnya gua, kuil Buddha bergaya Thailand yang menghadap ke Pantai Selatan nan legendaris, penangkaran penyu, spot surfing keren, dan banyak lagi.


1. Safari air terjun di Ciletuh Geopark dan Surade

Jika keliling pulau-pulau kecil terlalu biasa buat Anda, safari air terjun mungkin akan menyegarkan kembali pikiran Anda.
Berkat posisi geografisnya yang berbukit-bukit, Sukabumi merupakan rumah dari belasan air terjun. Dan yang terpenting, Anda harus tahu bahwa kata ‘curug’ dalam bahasa Sunda sama artinya dengan ‘air terjun’.
Malas pergi jauh-jauh? Curug Cibereum setinggi 54 meter di kaki Gunung Gede tidak jauh dari kota. Anda hanya perlu berjalan selama satu jam dari Pondok Halimun (sebuah perkebunan teh).
Air terjun lain yang tak terlalu jauh dari kota adalah Curug Sawer, yang berdekatan dengan Situ Gunung. Kalau Berkunjung ke tempat ini anda jangan khawatir soal penginapan, di sini hotel murah pake banget sangant banyak.


Jika menyukai sensasi tantangan yang lebih besar, Anda bisa pergi ke Surade di barat daya Sukabumi, di mana Anda bisa menemukan jajaran tiga air terjun sekaligus di Curug Cikaso yang menjulang setinggi 80 meter. Anda bisa mencapainya dalam waktu 10 menit, atau Anda juga bisa menyewa perahu untuk sampai ke sana.


Satu lagi, jangan lewatkan Curug Cigangsa yang memukau di dekatnya


Tiga sampai empat jam dari Sukabumi terdapat sebuah kawasan yang baru-baru ini semakin populer – Ciletuh Geopark, yang memiliki setidaknya sembilan air terjun, termasuk Curug Awang yang mirip sekali dengan air terjun Niagara mini.

Jangan lewatkan Tebing Panenjoan, spot pemandangan menawan sebelum Anda memasuki Ciletuh Geopark !



2. Jelajahi Gunung Padang, Cianjur 

Mau tahu rasanya jadi Indiana Jones atau Lara Croft? Anda wajib berkunjung ke kuil megalitik kuno yang dibangun di atas bukit setinggi 100 meter ini.


Gunung Padang adalah salah satu situs megalitik tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Sejumlah pencinta pseudosains bahkan meyakini tempat ini dulunya adalah piramida yang bertengger di atas bukit, terkubur di bawah tanah, dan sudah berusia hingga 9.000 – 20.000 tahun lalu!
Perlu mendaki menaiki jalanan berbatu selama 20 menit untuk sampai puncaknya. Pengunjung akan disambut oleh sebuah pohon besar di tengah alun-alun pertama sekaligus yang terbesar.
Semakin Anda naik tinggi, jalannya semakin kecil sampai Anda mencapai puncaknya, simbol untuk menaiki kekuasaan dalam masyarakat di masa lalu.


3. Glamping dan arung jeram di Bravo Adventure

Mencari pengalaman bertualang, tapi tidak mau meninggalkan tempat tidur Anda yang nyaman? Mau menikmati rasanya berada di tengah rerumputan hijau, bukan seperti hotel di jakarta  tapi tidak mau berjalan ke tengah hutan?
Kesimpulannya – Anda tidak bisa berkemah. Tapi, Anda masih bisa Glamping (yang merupakan singkatan dari ‘glamorous camping’ atau berkemah mewah).



4. Situ Gunung, Sukabumi

Seberapa sering kita merasa hati jadi tenang saat menghabiskan waktu di pinggir danau di tengah hutan?
Terletak di kaki Gunung Gede (sisi lainnya Puncak, Bogor) ada permata tersembunyi yang cenderung dilupakan banyak penghuni kota.


Hanya berjarak empat jam baik dari Jakarta maupun Bandung, Situ Gunung terletak di kawasan Taman Nasional Gede-Pangrango yang begitu luas. Dengan lebar ratusan meter, bermain kano di sini bisa membuat Anda lelah.
Besarnya kawasan ini, ditambah dengan sedikitnya ketertarikan penduduk lokal, membuat seolah-olah hanya Anda saja yang sendirian menjelajah di sana. Anda bahkan tidak perlu pergi di hari kerja untuk menghindari kerumunan.


Jelajahi gua, gunung dan lereng hijau di Cirebon

Kalau boleh jujur, Cirebon mungkin destinasi yang paling tidak populer dibandingkan daftar lainnya yang kami miliki, karena industri pariwisata di sini tidak sebesar di Bali atau Yogyakarta.
Tapi hei, underdog ini punya kejutan besar buat kita!
Sebuah kota pesisir pantai di utara Jawa, Cirebon bersebelahan dengan batas Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut sejarah, lokasinya telah menarik suku Jawa, Sunda, Arab, Tionghoa dan berbagai suku lainnya, dan mereka langsung tinggal menetap di Cirebon setelahnya.
Jika Anda pergi dari Jakarta, kota ini bisa didatangi dengan menggunakan transportasi umum (kereta atau bus) atau Anda bisa berkendara sendiri ke arah timur, yang mungkin memakan waktu sekitar 4 jam (220 km).
Tapi perjuangan Anda akan terbayar – buka mata lebar-lebar untuk menemukan pemandangan menarik sepanjang perjalanan!

1. Masuk ke dalam ‘gua’ Flintstone: Gua Sunyaragi

Mengira gua ini terbentuk secara alami?
Guanya boleh saja terlihat sangat alami, tapi sayang sekali kami harus membuat Anda kecewa – gua ini sengaja dibangun lebih dari 300 tahun lalu (meski sempat dipugar dan diperbaiki beberapa kali)


Gua Sunyaragi sebetulnya bukan gua sungguhan, meski orang mengatakannya demikian karena tempat ini memiliki banyak spot gelap yang menyerupai gua pada umumnya.
Beberapa orang mengatakan tempat ini awalnya dibangun sebagai istana air bagi Sultan Cirebon, sedangkan kawasan sekitarnya dulunya merupakan sebuah danau yang akhirnya kering. Sementara itu beberapa orang mengatakan tempat ini dulunya ditujukan sebagai tempat relaksasi dan meditasi bagi keluarga kerajaan karena kata ‘sunyaragi’ berarti ‘tubuh yang damai’ dalam bahasa Sansekerta.

2.Taman Nasional Gunung Ceremai

Gunung Ceremai yang terletak di barat daya Cirebon merupakan titik tertinggi Jawa Barat, setinggi 3.078 meter. Reputasi ini jelas memberi Anda cukup alasan mengapa mencapai puncaknya bisa jadi cerita paling keren yang bisa dibagikan ke teman-teman begitu Anda kembali ke rutinitas di hari Senin!.


Siapkan perjalanan pulang-pergi selama 12 jam (dan bawalah cukup air karena tidak ada sumber air di atas sana), kebanyakan orang menghabiskan satu malam berkemah dan melakukan ‘summit attack’ sambil berusaha mengejar matahari terbit.
Begitu Anda tiba di puncaknya, Anda bisa menikmati pemandangan dari puncak dan juga pemandangan puncak lainnya di Pulau Jawa, seperti Gunung Cikuray dan Gunung Slamet.

Mungkin artikel ini bisa membantu anda yang tinggal di kota jakarta yang lagi mikir mikir mau liburan ke mana, tapi dengan waktu yang sedikit. Kalau sudah punya pilihan bisa persiapkan semuanya mulai yang terpenting boking hotel murah yang sesuai budget, Semoga bermanfaat.
Destinasi Wisata Dekat Dengan Kota Jakarta Banyak Orang belum Tahu Destinasi Wisata Dekat Dengan Kota Jakarta Banyak Orang belum Tahu Reviewed by dn on Februari 26, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.